.. perfume in my own words..
Let’s talk bout perfume. konon, perfume adalah identitas seseorang yang bisa mencirikan kehadiran seseorang. Biasanya seseorang cendrung memilih parfum tertentu untuk mewakili perasaannya. Dan pastinya tiap orang memiliki kecendrungan untuk memilih wewangian tertentu yang sesuai dengan seleranya.
But for me, my perfume is (not really) my identity. Secara gw ga pernah bisa setia sama salah satu perfume. Gw sendiri ga tau kenapa tapi faktor bosan lah yang jadi faktor utama kenapa gw sering gonta ganti perfume hiks sedihnya orang jadi ga bisa notice wanginya gw..
Dari sekian banyak perfume yang beredar di pasaran, beberapa yang sempet bikin gw jatuh cinta sama wanginya (berurut dari perfume yang sekarang gw pake)
1. White Musk – Hot in Summer- The Body Shop à jangan bayangin ini seperti white musk yang wanginya cendrung pasaran karena wanginya merajalela, tp white musk yang ini bener2 punya wangi yang nyenengin, lucu, seru, and fun, bener2 bikin kita ngerasa, sexy, fun, lucu and seru..warna botolnya juga lucu, punya warna gradasi dari mulai warna ungu ke orange.. ukuran 30 ml, pas banget buat dibawa kemana, Cuma emang harganya lumayan tidak bersahabat hehe, skala wanginya 8 buat Whit Musk –Hot in Summer.
2. Essence for Man from UCB à wanginya cendrung terlalu lembut untuk perfume cowo, seperti wangi wood segar di pagi hari ga bikin nyengat hidung. Mungkin karena cowo biasanya memiliki kecendrungan punya bau badan yg agak lumayan “keras” so perfume ini masuk kategori aman lah buat dipake di daerah2 dimana sinar matahari nya bener2 lucu dan hobi bersinar terik hehehe. Untuk skala 1-10, gw pilih angka 7 lah untuk perfume ini..
Bentuk botolnya juga keren banget, biasa deh standar UCB emang penuh warna warni
3. CK one for Man from Calvin Klein à Nah ini perfume dengan wangi cowo banget.. agak keras dan menyengat tapi tetep ga bikin pusing.. . Ga aman di pake untuk cowo2 dengan bau badan yang di atas rata2… Tapi mungkin karena wanginya yang lumayan strong, orang jadi bisa notice keberadaan kita. Skala 8 lah untuk perfume ini.. wanginya strong, sexy and rada temptating deh.. ehmm…
4. CK B for Man from Calvin Klein à masih sodaranya CK one, wanginya pun beda tipis lah sama CK one, yah 11-12 deh.. malah gw masih suka bingung ngebedain yang mana CK one yang mana CK B. Meski wanginya juga cendrung kuat, tapi tetep okeh buat dipake siang or malem, skala 8 buat perfume ini.
5. Cassis Rose from The Body Shop à Ini wangi perempuan banget. Wewangian keluaran Body Shop ini punya wangi yg elegan, cantik, sexy and nyenengin banget wanginya. One of my favorite, and untuk perfume yang satu ini ga bikin gw bosen, dan bisa menetralkan kebosenan gw akan perfume. Dari namanya dah ketauan kan, wanginya rose kentel banget di perfume ini. Skala 9 buat perfume ini.
6. Lovely from Sarah Jessica Parker à nah perfume perempuan ini wanginya termasuk strong, yah agak 11-12 sama perfume2 keluaran JLO. Perfume SJP emang termasuk strong ketika di pakai pertama kali but, makin lama makin enak di badan, wanginya high class banget deh, Cuma sayang, gw rada ga terlalu nyaman pake SJP. Skala 6 buat perfume ini.
7. Light Blue Man from D&G à one of my favorite. Wanginya seger tapi lembut. Pas buat malam okeh buat dipakai siang. Termasuk kategori wewangian yang aman deh. Sebenernya masuk kategori parfum cowo tapi okeh buat dipake cewe. Skala 7 buat perfume ini.
8. Kenzo Flower from Kenzo à nah ini juga perfume cewe sejati hehehe.. wanginya teduh, sejuk, syahdu, dari namanya ajah dah ketauan wangi bunga. Sayangnya wanginya yang terlalu lembut kadang ga bisa bertahan lama meski termasuk kategori perfume mahal. Skala 7 deh buat perfume ini. Botolnya lucu, unik, tinggi, seperti tangai bunga
9. Oceanus from The Body Shop à huhu jatuh cinta sama Oceanus gara2 mantan cowo gw pemakai setia Oceanus yang sekarag dah ga di produksi lagi.. sayangnya Oceanus diganti Aqua Lily yang katanya Oceanus ditambah wewangian bunga Lily. Sempet coba pake Aqua Lily dari Body Shop Cuma ga sampe habis 1 botol perfume, gw dah ganti lagi. Wanginya ga suka.
10. Hot and Cold UCB for man and woman à Benetton selalu punya wangi yang seru-seru di koleksi perfumenya, dari yang paling anyar Essence from UCB sampe wewangian jadul, yang gw inget Hot and Cold. Dua perfume ini ga ada matinya deh hehehe..
Mau yang hot or cold, both are same buat gw. Better punya dua2 nya deh. Jadi kalo bosen bisa selang seling lucu.
Hot yang punya wangi strong dan menyengat, bener2 wangi maskulin sejati. Tapi lama-lama setelah di pakai, wanginya bisa loh berkolaborasi indah dengan bau keringet tapi wanginya ga bikin pusing. Hebat. Skala 8 untuk ini.
Cold yang punya wangi juga strong tapi lembut (gimana coba strong tapi lembut) pertama kali dipakai di badan, wanginya manis, muda dan seru. Tapi lama2 setelah berkolaborasi dengan bau keringat, wanginya ga secantik Hot meski masih sama serunya juga.. skala 7 untuk perfume ini.
11. White Musk from The Body Shop à wewangian standard, wangi lembut, manis, teduh, wanginya Musk. pasti udah banyak yang ngeh sama wanginya White Musk, cuma yang bikin sebel banyak banget yang mengekor wanginya White Musk ini. Jadi kesan eksklusifnya agak turun. Termasuk perfume mahal di Body Shop, diatas harga dari Cassis Rose dan teman2nya.
12. Pleasure from Estee Lauder à nah ini juga perfume cewe, lucu, centil, romantis, wanginya lembut, wangi bunga. Termasuk kategori perfume mahal jga sih. Tapi sesuai kok antara harga dan wanginya.
Nah kalo list yang ini perfume yang gw naksir banget tapi ga kebeli, secara harganya mahal banget.. hiks .. (ditunggu kali ajah ada yang mo beliin buat gw)
1. Versace for Man from Versace
2. Desseo Woman from JLO
3. Davy Doff Water Woman
4. Moschino for Man from Moschino
Yang gw beli tapi belum sama sekali gw pake dan have no idea wanginya seperti apa.
1. Seduction – Antonio Banderas
Sekian ulasan singkat gw mengenai perfume2 yg gw suka dan sempet gw pakai.
Semoga membantu...
xoxo
rara
Wednesday, August 26, 2009
Wednesday, August 19, 2009
Oh.. Oh.. Oh..
Oh oh oh.. masih perlu-kah kau lagu cinta, mendayu-dayu menyayat hati, seperti itukah yang kau pinta, ada lagu cinta bersenandung mesra tentang kita.
Sayang! ini bukan lagu cinta sayang, bukan senandung mesra tentang aku, kau, kita seperti asa yang terekam jelas di matamu.
Maafkan aku, pernah membuat kau penuh harap, Maafkan aku, tapi aku menikmati pertarungan ini, membuat gelisahmu tak kunjung nyata, membuat asa mu hanya sebatas harap, membuat bulir2 bening keluar dari matamu yang penuh harap.
Oh maafkan dustaku, mematikan sinar terang di hatimu. sayang, aku tidak pernah punya hati buatmu..
Sayang! ini bukan lagu cinta sayang, bukan senandung mesra tentang aku, kau, kita seperti asa yang terekam jelas di matamu.
Maafkan aku, pernah membuat kau penuh harap, Maafkan aku, tapi aku menikmati pertarungan ini, membuat gelisahmu tak kunjung nyata, membuat asa mu hanya sebatas harap, membuat bulir2 bening keluar dari matamu yang penuh harap.
Oh maafkan dustaku, mematikan sinar terang di hatimu. sayang, aku tidak pernah punya hati buatmu..
Tuesday, August 18, 2009
3 cerita 3 peristiwa
Babak I :
Sekarang katakanlah, siapa yang sebenarnya sedang bersenandung lagu kemenangan, aku, kamu, kita atau mereka. Maafkan aku, tapi aku menikmati pertarungan ini, saat ribuan mata bocah, ribuan hati tak bermakna, ribuan jiwa melirik, meradang, melihat, memandang, dengan sebongkah penuh tanda tanya di dalam jiwa dan pikiran mereka. Seperti api dalam sekam yang siap membakar seekor kambing ukuran besar, Aku menikmati waktu-ku, saat para bocah berseradak seruduk seperti kerbau, berguling-guling seperti cacing dibawah panasnya terik matahari mencari jawaban tapi tak pernah pasti, oh ada apa gerangan dengan takdir Nya kali ini. Dimanapun aku berada, aku adalah aku. Yakinlah bisik-bisik di antara rindangnya pepohonan yang lantas terbawa oleh angin dan terdengar olehku tak lagi memerahkan telingaku, pun kau berteriak lantang, wahai kau yang bernama aku, apalagi yang kau punya jika matamu pun tak lagi jujur. Lucu, aneh, dramatis, dengarlah kau yang bernama kau, tidakkah kau yang mencontohkan aku hingga tak seekor semut tahu beda mata (hati) yang jujur dan mata (hati) yang berlumpur.
Babak II :
Maafkan aku, tapi mata (hati) ini terampas dari tempatnya di saat hari naas itu ada seorang pujangga turun dari langit berperang melawan pendekar yang perkasa dan si pujangga memenangkan pertandingannya, menikmati peperangannya dan merampas mata (hati) ini dan tinggalah aku yang bernama aku tersiksa karena tak lagi bermata (hati). Oh sedih, oh merana hati, oh mengering jiwa, apalah arti jiwa jika tak berhati pun tak bermata, tak lagi jujur tak lagi telanjang hanya penuh tulisan bertuliskan hm karena, hm begini, hm begitu. Oh oh oh.. kembalikan mata (hati) kembali di tempatnya, agar aku yang bernama aku kembali bercerita tentang cinta lain yang menggelora liar di dalam jiwa raga dan tak lagi terpasung oleh sebuah peristiwa bernama ego
Babak III:
Wahai kau sang pujangga, apakah ada dusta berkejaran dengan ego di dalam jiwa dan pikiranmu atau kau hanya sekedar permainan kata-kata tanpa makna bersembunyi di balik sebuah peristiwa bernama iba. Semoga kelak kau memahami, bila sebuah jiwa tanpa rasa tanpa hati hidup maka apalah artinya hidup. Dan disaat jiwa ini berbasuh luluh, peluh, bermandikan pedih, sejuta propaganda mu itu makin meroket dan merobek hati. Duh Sang Maha, saat seorang pujangga sibuk berdusta, tidak kah KAU lihat ada air mata (hati) yang mengalir tak henti di pipi seorang perempuan mengisyaratkan sebuah luka yang dalam. Beginikah rasa bila seorang pengemis tua lapar dan haus berjalan gontai di depan sebuah toko roti, maka hanya bau saja yang mampu dirasa, hanya fantasi saja yang tercipta. Pedih, sedih dan luka.
Dan bacalah babak demi babak yang sudah tercipta maka tidakkah tidak ada yang bersenandung lagu kemenangan kecuali hanya senandung kesedihan yang tercipta…
selesai
Rara- Papua, 10 Augustus 2009
*untuk cerita yang satu ini dimohon untuk tidak diplagiat, karena tidak ada cerita yang sama, percayalah*
Sekarang katakanlah, siapa yang sebenarnya sedang bersenandung lagu kemenangan, aku, kamu, kita atau mereka. Maafkan aku, tapi aku menikmati pertarungan ini, saat ribuan mata bocah, ribuan hati tak bermakna, ribuan jiwa melirik, meradang, melihat, memandang, dengan sebongkah penuh tanda tanya di dalam jiwa dan pikiran mereka. Seperti api dalam sekam yang siap membakar seekor kambing ukuran besar, Aku menikmati waktu-ku, saat para bocah berseradak seruduk seperti kerbau, berguling-guling seperti cacing dibawah panasnya terik matahari mencari jawaban tapi tak pernah pasti, oh ada apa gerangan dengan takdir Nya kali ini. Dimanapun aku berada, aku adalah aku. Yakinlah bisik-bisik di antara rindangnya pepohonan yang lantas terbawa oleh angin dan terdengar olehku tak lagi memerahkan telingaku, pun kau berteriak lantang, wahai kau yang bernama aku, apalagi yang kau punya jika matamu pun tak lagi jujur. Lucu, aneh, dramatis, dengarlah kau yang bernama kau, tidakkah kau yang mencontohkan aku hingga tak seekor semut tahu beda mata (hati) yang jujur dan mata (hati) yang berlumpur.
Babak II :
Maafkan aku, tapi mata (hati) ini terampas dari tempatnya di saat hari naas itu ada seorang pujangga turun dari langit berperang melawan pendekar yang perkasa dan si pujangga memenangkan pertandingannya, menikmati peperangannya dan merampas mata (hati) ini dan tinggalah aku yang bernama aku tersiksa karena tak lagi bermata (hati). Oh sedih, oh merana hati, oh mengering jiwa, apalah arti jiwa jika tak berhati pun tak bermata, tak lagi jujur tak lagi telanjang hanya penuh tulisan bertuliskan hm karena, hm begini, hm begitu. Oh oh oh.. kembalikan mata (hati) kembali di tempatnya, agar aku yang bernama aku kembali bercerita tentang cinta lain yang menggelora liar di dalam jiwa raga dan tak lagi terpasung oleh sebuah peristiwa bernama ego
Babak III:
Wahai kau sang pujangga, apakah ada dusta berkejaran dengan ego di dalam jiwa dan pikiranmu atau kau hanya sekedar permainan kata-kata tanpa makna bersembunyi di balik sebuah peristiwa bernama iba. Semoga kelak kau memahami, bila sebuah jiwa tanpa rasa tanpa hati hidup maka apalah artinya hidup. Dan disaat jiwa ini berbasuh luluh, peluh, bermandikan pedih, sejuta propaganda mu itu makin meroket dan merobek hati. Duh Sang Maha, saat seorang pujangga sibuk berdusta, tidak kah KAU lihat ada air mata (hati) yang mengalir tak henti di pipi seorang perempuan mengisyaratkan sebuah luka yang dalam. Beginikah rasa bila seorang pengemis tua lapar dan haus berjalan gontai di depan sebuah toko roti, maka hanya bau saja yang mampu dirasa, hanya fantasi saja yang tercipta. Pedih, sedih dan luka.
Dan bacalah babak demi babak yang sudah tercipta maka tidakkah tidak ada yang bersenandung lagu kemenangan kecuali hanya senandung kesedihan yang tercipta…
selesai
Rara- Papua, 10 Augustus 2009
*untuk cerita yang satu ini dimohon untuk tidak diplagiat, karena tidak ada cerita yang sama, percayalah*
Subscribe to:
Posts (Atom)