Tuesday, July 02, 2013

Sebelah Sayap

Ketika sebelah sayap itu melemah dan tak kuat terbang tinggi, dia merendah, bukan untuk berhenti, hanya untuk menyederhanakan mimpi untuk kemudian terbang lebih tinggi lagi. Sebelah sayap ini bukan baru belajar terbang, seharusnya sudah terlatih menghadapi mulai dari badai sampai angin topan sekalipun, bahkan sebelah sayap ini sudah sangat akrab dengan sapaan teriknya matahari dan dinginnya hujan. Kalau kali ini dia melemah, rapuh, lalu patah apa salah? Tidak. Yang salah jika dia melemah, rapuh lalu patah dan menyerah. sebelah sayap itu masih punya bentangan selebar dunia untuk di lalui dan di lewati bersama ratusan hujan, ribuan badai dan jutaan pelangi. Siapapun berhak lelah, siapapun boleh letih tapi siapapun dia tak boleh menyerah. Jika bentangan sayapmu mulai rapuh, merendahlah. Jika kepakan sayapmu mulai melemah, menepilah. Bukan untuk berhenti. Bukan untuk menyerah Tapi sekedar menyederhanakan mimpi Lalu kemudian melesat tinggi lebih Tinggi lebih tinggi dari mimpi yang sederhana. Merendahlah, menepilah tapi jangan pernah menyerah Sederhanakan lah mimpi bukan untuk berhenti Tapi untuk melesat lebih tinggi lagi

No comments:

Post a Comment